17 May 2009

Definisi Penyakit Menular dan Tidak Menular

Posted by sgnsuradi 10:04 AM, under | No comments

1. Definisi Penyakit Menular



1 Kolera : Penderita Diare Klinis dengan pemeriksaan laboratorium tinja dan atau Muntahan menunjukkkan adanya kuman (Vibriocholerae)


2 Diare Klinis : Buang Air lembek atau cair dengan frekuensi lebih dari biasanya.


3 Diare berdarah : Diare klinis yang disertai darah sebagai bercak coklat atau merah. Apabila dilakukan pemeriksaan tinja ditemukan sel darah merah.


4 Tifus perut klinis : Demam tinggi terus menerus 7 (tujuh) hari atau lebih, permukaan lidah kotor dan pinggirnya merah (typhoid tounge) dapat disertai sembelit (obstipasi), diare, kesadaran menurun.


5 Tyfus perut Widal/ kultur (+) : Demam tinggi terus menerus pada pemeriksaan darah, air seni, tinja atau sumsum tulang menunjukkan kuman Salmonella typhi atau pada serum darah terdapat kenaikan kadar zat antinya.


6 TBC Paru BTA (+) : Penderita tersangka TBC yang menyerang jaringan paru (pleura) dan 2 dari 3 spesimen dahak sewaktu-pagi-sewaktu (SPS) BTA positif, atau. I spesimen dahak SPS BTA positif dengan dengan foto rontgen dada menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif, termasuk penderita berobat atau belum berobat dengan DOTS.


7 Tersangka TBC Paru : Batuk terus-menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih disertai antara lain dahak bercampur darah / batuk darah, sesak nafas dan rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise, berkeringat malam walupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan).


8 Kusta PB : Kulit dengan bercak putih atau kenjerahan disertai mati rasa/anastesi yang jumlah bercak 1-5 buah, atau ditemukan hanya satu kerusakan syaraf tepi dan bila dilakukan pemeriksaan skin smear BTA negatif.


9 Kusta MB : Kulit dengan bercak putih atau kemerahan disertai mati rasa lebih dari 5 buah, atau ditemukan lebih dari satu kerusakan saraf tepi dan bila dilakukan pemeriksaan skin smear BTA positif.

10 Campak Panas tinggi (38 derajat Celsius atau lebih) dengan bercak kemerahan (rash) di kulit selama 3 hari panas atau lebih, disertai salah satu gejala batuk, pilek dan mata merah (conyunctivitis).

11 Difteri Panas lebih kurang 38 derajat Celcius disertai adanya pseudo membran (selaput tipis) putih keabu-abuan pada tenggorokan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan berdarah. Dapat disertai nyeri menelan, leher membengkak seperti laeher sapi (bull neck) dan sesak nafas disertai bunyi (stridor) dan pada pemeriksaan apusan tenggorok atau hidung terdapat kuman difteri.

12 Batuk rejan (pertusis)

Batuk beruntun dan pada akhir batuk menarik nafas panjang terdengar suara "hup" (whoop) yang khas, biasanya disertai muntah. Serangan batuk lebih sering pada malam hari. Akibat batuk yang berat dapat terjadi pedarahan selapu lendir mata (conjungtiva) atau pembengkakan disekitar mata (edema periorbital). Lamanya batuk bisa mencapai 1-3 bulan dan penyakit ini sering disebut penyakit batuk 100 hari. Pemeriksaan laboratorium pada apusan lendir tenggorokan dapat ditemukan kuman pertusis (Bordetella pertussis).

13 Tetanus Penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani. Terdiri dari tetanus neonatorum dan tetanus. Tetanus Neonatorum adalah bayi lahir hidup normal dapat menangis dan menetek selama 2 hari kemudian timbul gejala sulit menetek disertai kejang rangsang pada umur 3-28 hari. Tetanus dengan gejala riwayat luka, demam, kejang rangsang, risus sardonicus (muka setan), kadang-kadang disertai perut papan dan opistotonus (badab melengkung) pada umur diatas 2 bulan.

14 Hepatitis Klinis Demam, badab lemas, mual, selaput mataberwarna kuning atau air kencing berwarna seperti air teh.

15 Hepatitis HbsAG (+) Hepatitis akut dan atau kronis, pada pemeriksaan laboratorium darah / tinja menunjukkan adanya antigen virus tersbut.

16 Malaria Klinis Demam, menggigil dapat disertau sakit kepala, mual, muntah, diare pada anak-anak, nyeri otot atau pegal-pegal pada orang dewasa, anemi, limpa dan hati membesar, kejang dan kesadaran menurun.

17 Malaria Vivak Malaria Klinis dengan sediaan darah tebal terdapat parasit Plamodium vivak.

18 Malaria falsifarum Malaria klinis dengan pemeriksaan sediaan darah tebal terdapat parasit Plasmodium Falsiparum.

19 Malaria Mix Malaria Klinis dengan pemeriksaan sediaan darah tebal terdapat dua jenis parasit Plasmodium atau lebih.

20 Demam berdarah Dengue Demam tinggi mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas terdapat tanda-tanda perdarahan (bintik-bintik merah/ptekie, mimisan perdarahan pada gusi, muntah/berak darah) Ada perbesaran hati dan dapat timbul syok (paien gelisah, nadi cepat dan lemah, kaki tangan dingin, kulit lembab kesadaran menurun. Pada pemeriksaan laboratorium terdapat leukopenia dan penurunan trombosit.

21 Demam Dengue Demam tinggi mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas, muka kemerahan, keluhan nyeri kepala, nyeri belakang bola mata, nyeri sendi, raum pada kulit dapat disertai dengan tanda-tanda perdarahan (bintik-bintik) merah/ptekie, mimisan). Pada pemeriksaan laboratorium terdapat leukopenia dan penurunan trombosit.

22 Pneumonia Batuk dan atau kesukaran bernafas disertai peningkatan frekuensi nafas sesuai umur atau penarikan dinding dada bagian bawah (severe chest indrawing). Frekuensi nafas pada umur 2-11 bulan sebesar 60 kali permenit atau lebih, sedang pada umur 1-5 tahun sebesar 40 kali permenit atau lebih.

23 Sifilis Suatu penyakit dengan ulkus (primer) atau lesi mukokutaneus (sekunder) dan tes serologi reaktif (non-treponema, RPR/VDRL dengan titer > 1 : 4 atau tes treponema, TPHA kuantitatif).

24 Gonorrhoe Pada permukaan kulit terdapat papiloma bentuk buah arbei dengan permukaan basah tanpa nanah. Pada pemeriksaan usapan pada paploma dapat ditemukan kuman Treponema pertenue.

25 Frambusia (patek) Pada permukaan kulit terdapat papiloma bentuk buah arbei dengan permukaan basah tanpa nanah. Pada pemeriksaan usapan pada papiloma dapat ditemukan kuman Treponema perteneu.

26 Filariasis (kaki gajah) Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenitis) berupa benjolan dan terasa nyeri pada lipat paha atau ketiak tanpa adanya luka, dapat disertai demam berulang selama 3 - 4 hari. Pada keadaan lanjut terjadi pembengkakan tungkai, lengan, payudara, kantong buah zakar. Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan mikrofilaria Wuchereria bancrofi, Brugia malayi atai Brugia timori.

27 Inflensa Suatu penyakit menular yang disebabkan oleh influenza virus yang menyerang saluran pernafasan manusia dengan tanda-tanda demam, sakit kepala, letih, batuk kering, tenggorokan kering, hidung tersumbat, dan badan lesu.

28 Ensefalitis Panas tinggi, kejang klonik, kesadaran menurun dan reflek patologis positif. Pemeriksaan laboratorium pada darah atau cairan serebrospinal (tulang belakang) dapat ditemukan kuman atau zat antibodi.

29 Menigitis Panas, kakukuduk, kejang klonik, kesadaran menurun reflek patologis positif. Pemeriksaan laboratorium pada cairan serebrospinal (tulang belakang) dapat ditemukan kuman penyebab meningitis.





DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT TIDAK MENULAR

2. Definisi Penyakit Tidak Menular

No. Penyakit Definisi Kasus

1 Hipertensi Meningkatnya tekanan darah systolik lebih besar dari 140 mm Hg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mm Hg pada dua kali pegukukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang).

2 Diabetes Melitus (kencing manis) Penderita dengan reduksi urine positif (benedik atau tes celup dengan kertas lakmus).


Sumber :
Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1479/Menkes/SK/X/2003